UA-56186021-1 TIAP 72 MENIT KANKER SERVIKS MEMBUNUH SEORANG WANITA ~ HERBAL SCO INDONESIA

Pages

Jumat, 31 Oktober 2014

TIAP 72 MENIT KANKER SERVIKS MEMBUNUH SEORANG WANITA

BERITA DAN ARTIKEL DINAS KESEHATAN YOGYAKARTA

TIAP 72 MENIT KANKER SERVIKS MEMBUNUH SEORANG WANITA

Kanker merupakan salah satu jenis penyakit yang sudah tak asing lagi dalam keseharian kehidupan saat ini. Penyakit jenis ini telah menyebar di segmen komunitas dari mulai anak hingga orang tua, kelompok kaya sampai dengan miskin, penduduk perkotaan perdesaan, petani sampai  dengan pengusaha. Berbagai jenis kanker baru ditemukan dalam beberapa dekade terakhir, namun terdapata hanya beberapa jenis saja yang sangat dominan ditemukan dan menjadi penyebab kematian saat ini.

Serviks, mungkin adalah istilah yang asing di pendengaran sebagai dari kita. Namun berita media akhir-akhir ini telah marak memperlihatkan atau memperdengarkan kata tersebut dengan kata pendahulunya adalah “kanker”.  Kanker serviks (cervical cancer) adalah kanker yang terjadi pada area leher rahim atau serviks. Serviks merupakan bagian rahim yang berhubungan dengan vagina.

Kanker serviks merupakan kanker nomor dua yang paling sering menyerang perempuan di seluruh dunia. Dan juga merupakan kanker kedua yang paling sering menyebabkan kematian. Di Indonesia sendiri, diperkirakan setiap harinya terjadi 41 kasus baru kanker serviks dan 20 perempuan meninggal dunia setiap harinya karena penyakit tersebut atau setiap 72 menit satu wanita meninggal karena kanker ini. Tingginya angka ini biasanya disebabkan oleh rendahnya pengetahuan dan kesadaran akan bahaya kanker serviks.

Kanker serviks cenderung muncul pada perempuan berusia 35-55 tahun, namun dapat pula muncul pada perempuan dengan usia yang lebih muda. Penyebabnya adalah virus yang dikenal sebagai human papilloma virus (HPV). Terdapat banyak tipe HPV di mana sebagian besar tidak berbahaya. Jika kanker serviks cenderungg muncul di usia di atas 35 tahun, infeksi HPV paling sering terjadi pada umur 18-28 tahun.

HPV dapat menginfeksi semua orang karena HPV dapat menyebar melalui hubungan seksual. Wanita yang berhubungan seksual di bawah usia 20 tahun serta sering berganti pasangan berisiko lebih tinggi terkena infeksi. Infeksi HPV yang akan berkembang menjadi kanker serviks tergantung dari jenis HPV (risiko tinggi / rendah) yang menyerang. Infeksi yang berkembang pertama kali akan menyebabkan kelainan yang disebut pra kanker yang umumnya disebabkan oleh HPV tipe risiko tinggi.

Gejala kanker serviks pada kondisi pra-kanker ditandai dengan ditemukannya sel-sel abnormal di bagian bawah serviks yang dapat dideteksi melalui tes Pap Smear, atau yang baru-baru ini disosialisasikan yaitu dengan Inspeksi Visual dengan Asam Asetat. Sering kali kanker serviks tidak menimbulkan gejala. Namun bila sudah berkembang menjadi kanker serviks, barulah muncul gejala-gejala seperti pendarahan serta keputihan pada vagina yang tidak normal, sakit saat buang air kecil dan rasa sakit saat berhubungan seksual. Tanda dan gejala kanker leher rahim yang umum adalah :
  • Keputihan berbau
  • Perdarahan setelah senggama
  • Perdarahan selain haid
  • Anemia/ kurang darah
  • Nyeri perut
  • Penurunan berat badan secara drastis
  • Gangguan fungsi ginjal dan saluran kencing
Tidak semua infeksi HPV akan berkembang menjadi kanker. Sebagian besar infeksi HPV akan sembuh dengan sendirinya dalam 1-2 tahun karena adanya sistem kekebalan tubuh alami. Namun infeksi yang menetap dapat mengarah pada kenker serviks ketika berkembang tidak terkontrol dapat dan dapat menjadi tumor. Mengenali gejala awal dari kanker serviks ini menjadi sangat penting bagi kaum wanita.
Saat ini kanker serviks dapat dicegah dengan pemberian vaksin HPV. Langkah ini dapat membantu memberikan perlindungan terhadap beberapa tipe HPV yang dapat menyebabkan masalah dan komplikasi seperti kanker serviks dan genital warts. Vaksin ini sebaiknya diberikan pada perempuan muda sedini mungkin, karena tingkat imunisasi tubuh serta pertumbuhan dan reproduksi sel di area serviks masih sangat baik.
Vaksinasi merupakan metode proteksi dini sebagai upaya mencegah kanker serviks. Vaksinasi memberi kemungkinan menekan angka kanker serviks. Selain vaksinasi upaya yang lebih utama adalah mencegah perilaku-perilaku berisiko kepada kanker ini. Perilaku yang sehat merupakan vaksinasi yang bersifat alamiah murah dan efektif untuk mencegah. Perilaku yang dapat diupayakan untuk mencegah munculnya risiko infekksi HPV diantaranya adalah melalui pendekatan pemenuhan gizi yang tepat dan melalui penataankebersihan (hygiene) di area genital.
Pencegahan melalui nutrisi yaitu menurunkan konsumsi lemak 25 % dari kalori, menghentikann kebisaaan merokok, meningkatkan makan buah-buahan dan sayuran hijau serta meningkatkan diet makanan berserat. Selain itu kanker serviks dapat bisa dicegah dengan melalui genital hygiene yaitu menjaga agar daerah genital tidak lembab, menjaga kebersihan genital terutama saat haid, celana dalam dan pembalut sering diganti, satu pasangan setia serta hati-hati untuk menjaga hygien jika di toilet umum.
Dengan kewaspadaan dini, banyak jenis kanker sekarang bisa dicegah. Salah satu langkah penting dalam kewaspadaan dini adalah untuk melakukan konsultasi kepada petugas kesehatan. Tenaga kesehatan anda untuk membantu dalam membuat strategi untuk pencegahan kanker serviks. Jangan takut dan malu  karena lebih cepat mencegah akan lebih baik. (PF26/Kesga)

(Disarikan dari berbagai sumber, Oleh : Bangun Yulianto, Widya Iswara Bapelkes Yogyakarta - Termuat dalam Mensana Edisi 2 / 2011) 

INFO PRODUK HERBAL SCO:

PIN: 57187050
TLP/ SMS/ WA: 0821-1314-9669

0 komentar:

Posting Komentar